Reiki Dan Kanker Payudara

 

Courtesy: www,happyfresh,id

American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2006, sekitar 212.900 wanita di AS akan mengetahui bahwa mereka menderita kanker payudara secara masif. Wanita Amerika memiliki peluang 1 dari 8 untuk mengembangkan jenis kanker ini di beberapa titik dalam hidup mereka, dan sekitar 2 juta telah dirawat karena penyakit tersebut. Untungnya, tingkat kematian akibat kanker payudara telah turun drastis. Deteksi dini serta kemajuan dalam kemoterapi dan perawatan lainnya berarti bahwa setiap tahun menghasilkan semakin banyak penderita kanker payudara yang selamat. [I]
Seperti kanker lainnya, pengobatan tradisional untuk kanker payudara dapat menyebabkan berbagai tantangan kesehatan. Mual, muntah, rambut rontok, dan jumlah sel darah rendah sering terjadi setelah kemoterapi dan radiasi. Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam The Journal of National Cancer Institute, Dr. Michael Hassett dari Institut Kanker Dana-Farber Boston menemukan bahwa 16% pasien kanker payudara di bawah usia 64 memerlukan kunjungan rumah sakit untuk mengelola efek samping kemoterapi. [Ii] Kemoterapi menargetkan semua sel yang tumbuh dengan cepat, termasuk sel darah putih (dikenal sebagai neutrofil), yang mendukung sistem kekebalan. Neutropenia, yang berarti jumlah sel darah putih telah turun di bawah tingkat normal, menurunkan respons kekebalan terhadap penyerang seperti bakteri, virus, dan jamur. [Iii] Akibatnya, alasan paling umum dan serius untuk kunjungan rumah sakit pasca-kemo adalah demam tinggi akibat infeksi. Anemia akibat jumlah sel darah merah yang rendah menimbulkan masalah tambahan dalam bentuk kelelahan ekstrem.
Obat antimual, transfusi darah, dan "penguat" sel darah putih buatan laboratorium sekarang menjadi bagian dari strategi penanganan yang terus berkembang. [Iv] Namun bagi wanita yang merasa berkonflik tentang penggunaan obat pada awalnya, solusi ini tampaknya juga beracun atau bahkan menambah keluhan tambahan. Penguat neurtofil, misalnya, menyebabkan nyeri tulang sementara karena sumsum cepat menghasilkan lebih banyak sel. Leigh Leming, 54, seorang penderita kanker payudara yang kankernya kemudian kembali, memutuskan bahwa kali ini dia ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Tidak dapat makan karena mual, dia sekarang mengikuti saran dari koki Ayurveda. Dia minum sedikit jahe, jus lemon, dan madu sebelum makan. "Itu satu-satunya hal yang membuat makananku tetap rendah," Leming menjelaskan. Dia juga meminum jus rumput gandum untuk meningkatkan jumlah darahnya, karena 2 ons jus rumput gandum mengandung nutrisi yang setara dengan 4 pon produk organik: "Perbedaan tingkat energiku luar biasa!"
Seorang pasien di Rumah Sakit St. Luke di Bethlehem, Pennsylvania, Leming melihat brosur yang menawarkan sesi Reiki di sana. Reiki adalah sistem energi penyembuhan kuno yang ditemukan kembali pada akhir abad kesembilan belas oleh seorang biksu Jepang bernama Dr. Mikao Usui. "Rei" adalah singkatan dari "universal", dan "ki" mengacu pada "energi kekuatan hidup" yang mirip dengan "Chi" dalam penyembuhan Cina atau "prana" dalam yoga. Jadi, Reiki berarti "energi kekuatan kehidupan universal", yang bekerja pada semua tingkatan-fisik, mental, emosional, dan spiritual. Dengan mempengaruhi semua tingkatan ini, Reiki dipercaya secara lembut namun secara dramatis memperkuat kemampuan bawaan seseorang untuk menyembuhkan diri sendiri. Seseorang dapat melakukan Reiki dengan tangan di atas atau di atas tubuh, dan bahkan dalam jarak yang sangat jauh. Kebanyakan orang melihatnya sebagai panas, kesemutan atau perasaan cinta dan dukungan yang dalam.
Teman Leming di Pusat Kesehatan St. Luke menjelaskan bahwa mereka menerima sesi Reiki sebelum kemoterapi untuk mengimbangi beberapa reaksi pasca kemoterapi mereka. Pasien lain melihat peningkatan dramatis dalam tingkat nyeri setelah perawatan Reiki. Setelah mengalami sendiri pereda nyeri ini- "Saya benar-benar lupa meminum pil nyeri setelah sesi Reiki" -Leming mengumpulkan sekelompok pasien dan penyintas untuk mempelajari cara merawat diri sendiri dengan Reiki. Setelah menerima attunement (pembukaan jalur energi alami tubuh) dari Master Reiki, mereka sekarang dapat merasakan Reiki mengalir melalui tangan mereka sendiri. Meskipun rasa sakitnya kembali, Leming melaporkan perasaan tenang dan damai yang lebih besar saat menghadapi rasa sakit, serta penyebab stres kanker lainnya seperti keuangan dan hubungan keluarga.
Tidak ada penelitian resmi AS yang membuktikan keefektifan Reiki dalam mengobati kanker; namun, Prakarsa Penelitian Kanker Payudara Kanada baru-baru ini memberikan hibah $ 20.000 kepada Dr. Ahlam Mansour dari Sekolah Tinggi Keperawatan, Universitas Saskatchewan. Dr. Mansour akan mempelajari "efek Reiki pada tingkat kecemasan, masalah fisik, kesejahteraan spiritual, dan jumlah darah lengkap pada pasien yang menjalani AC awal (kemoterapi)." [V] Edisi Juni 1997 dari Pengendalian Pencegahan Kanker berbagi hasil awal dari studi terkontrol di Cross Cancer Institute di Edmonton, Kanada. Dua puluh sukarelawan dengan nyeri kronis, termasuk nyeri akibat kanker, menerima perawatan Reiki dari praktisi Reiki Level 2 bersertifikat. Pengawas studi menggunakan skala analog visual (VAS) dan skala Likert untuk mengukur nyeri sebelum dan sesudah Reiki. Studi tersebut menemukan bahwa menerima Reiki sangat meningkatkan tingkat rasa sakit. [Vi]
Di seluruh Amerika Serikat, rumah sakit dan rumah sakit mulai menghargai Reiki. Pada tahun 1997, Nancy Samson, RN, BS, mulai mengkoordinasikan program relawan Reiki di bangsal onkologi radiasi di Dartmouth Hitchcock Medical Center di New Hampshire. Saat ini, pusat tersebut menyelenggarakan Kelas Sertifikasi Reiki dan mengiklankan penggantian 50% dari biaya kelas untuk karyawan DHMC. [vii] Klinik Kesehatan dan Penyembuhan Pusat Medis California Pasifik yang ternama menawarkan Reiki, bersama dengan akupresur, terapi nutrisi, dan yoga. [viii] Rumah sakit semakin menawarkan Reiki kepada pasien sebagai sarana untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi kecemasan tentang hal yang tidak diketahui.
Arizona menjadi tuan rumah salah satu hubungan terpanjang antara Reiki dan pengobatan kanker tradisional. Sally Soderlund, RN (Koordinator Layanan Dukungan untuk Onkologi) mengarahkan Klinik Reiki Tucson Medical Center (TMC). Program Reiki di TMC dimulai lebih dari 11 tahun yang lalu di Unit Perawatan Kanker. Sejak itu, penyakit ini juga berkembang ke area lain di rumah sakit. Praktisi Reiki di TMC biasanya menggambarkan Reiki sebagai "energi penyembuhan" dan bekerja sama dalam dua orang tim. Mereka menekankan kualitas Reiki yang menenangkan dan menyembuhkan, daripada mempelajari metafisika. Meskipun beberapa pasien melaporkan pengalaman spiritual selama sesi Reiki, sukarelawan menjelaskan bahwa Reiki adalah sistem penyembuhan, bukan agama. Keberhasilan klinik TMC berlanjut karena permintaan pasien untuk sesi berulang serta laporan perawat tentang peningkatan suasana hati pasien dan tingkat penyembuhan. [Ix]
American Cancer Society menganggap Reiki sebagai terapi kanker pelengkap yang "aman". Situs web mereka mengakui laporan subjektif pasien tentang kemampuan Reiki untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan rasa kesejahteraan mereka. Seperti pijat, Reiki menginduksi relaksasi, menurunkan detak jantung dan mengurangi tingkat stres. Studi menunjukkan bahwa orang sembuh lebih baik jika mereka dapat tetap dalam keadaan stres rendah. Karena pijat sebenarnya memanipulasi jaringan, American Cancer Society merekomendasikan untuk menghindari area di dekat tumor sampai penelitian menunjukkan apakah manipulasi jaringan dapat menyebarkan sel kanker ke bagian lain dari tubuh. [X] Tidak seperti pijat, Reiki melibatkan sentuhan ringan atau tanpa sentuhan sama sekali. : tidak ada manipulasi jaringan. Penerima tetap berpakaian sementara energi mengalir di atas dan ke dalam tubuh mereka. Untuk orang-orang dengan banyak sakit tumor, Reiki menawarkan kesempatan untuk memanfaatkan kekuatan penyembuhan relaksasi tanpa kontraindikasi apa pun.
Sumber: www,EzineArticles,com/838848

Eko Heru Nugroho Selamat datang di situs Eko Heru Nugroho. www.deo-reiki.com

Share :